Selasa, 29 Maret 2011

Petunjuk Praktis Menanam Jambu Air Dalam Pot


1.    Ringkasan Buku
   IIdentitas buku
Judul buku                  : Petunjuk Praktis Menanam Jambu Air Dalam Pot
Pengarang/penulis       : Neni Suhaeni
Penerbit                       : Nuansa
Jumlah Halaman          : 52

2.      Jumlah bab                : 6 bab
Pokok pikiran bab I     : Ciri tanaman jambu air
Pokok pikiran bab II   : Jenis-jenis tanaman jambu air
Pokok pikiran bab III  : Syarat tumbuh tanaman jambu air
Pokok pikiran bab IV  : Teknik pembibitan jambu air
Pokok pikiran bab V   : Menanam jambu air dalam pot
Pokok pikiran bab VI  : Pamenan jambu air dalam pot

3.      Ringkasan isi buku
a.      Ciri tanaman jambu air
·         Pohonnya berkayu, tumbuh kokoh mencapai ketinggian 6-7 meter.
·         Perabangan tanaman jambu air mulai batang dekat permukaan tanah hingga ke bagian atas.
·         Daun jambu air berbentuk bundar agak panjang.
·         Bentuk bunga mirip cangkir, ketika mekar menebar aroma harum, dan tiap bunga memiliki benang sari.
·         Buah jambu air  rasanya agak masam sampai manis menyegarkan. Sebagian buah berbiji, namun ada pula yang tidak berbiji.
·         Tanaman jambu air asal biji memiliki akar tunggang yang amat kokoh dan dalam.

b.      Jenis-jenis tanaman jambu air
ü  Ciri jambu air cincalo adalah berbentuk memanjang seperti lonceng, dagingnya tebal dan padat.
ü  Ciri jambu air lilin adalah berbentuk memanjang, dagingnya tebal dan padat.
ü  Ciri jambu air semarang adalah berbentuk mirip genta, daging buah empuk.
ü  Ciri jambu air apel adalah berbentuk bulat segitiga mirip apel, ukuran kecil sampai sedang.
ü  Ciri jambu air camplong berbentuk bulat segitiga, daging buah agak padat dan empuk.
ü  Ciri jambu ar bangkok adalah berbentuk bulat gemuk, panjang buah antara 6-7 cm dengan diameter  ± 5 cm. Jambu ini rasanya lebih manis dari jambu lilin.


c.       Syarat tumbuh tanaman jambu air
Tanaman jambu air bisa tumbuh baik di wilayah iklim basah maupun iklim kering. Selain itu, tanaman jambu air bisa tumbuh dengan baik di daerah yang bersuhu antara 27o-32o C, kelembaban udara (rH) antara 5-7%, dan cukup mendapat sinar matahari. Lahan yang cocok untuk berkebun jambu air adalah bila kondisi tanahnya subur, gembur dan berhumus, serta mempunyai Ph 4-8.

d.      Teknik pembibitan jambu air
Bibit batang bawah asal biji
Penyiapan biji
Yang perlu dilakukan dalam program penyiapan biji, antara lain:
Ø  Pilihlah buah jambu air yang matang di pohon, kondisinya sehat dan normal, dan berasal dari pohon induk tuggal.
Ø  Belah buah jambu air hingga tampak isinya.
Ø  Ambil dan kumpulkan biji yang baik dalam wadah penampungan.
Ø  Angin-anginkan biji di tempat yang teduh dan keri ng hingga kadar air biji menjadi 12-14%.
Ø  Masukkan biji ke dalam wadah tertutup atau langsung disemai pada lahan persemaian.
                   Pembuatan persemaian
                        Langkah-langkah melakukan persemaian, antara lain:
Ø  Pilih lokai persemaian strategis, artinya dekat dengan sumber air dan mudah dalam pemeliharaan dan pengawasan.
Ø  Bersihkan gulmadi sekitar lahan yang akan dibuat persemaian, lalu tanah diolah sedalam 30-40 cm hingga gembur.
Ø  Angin-anginkan tanah selama ± 15 hari agar gas-gas beracun dala tanah menguap.
Ø  Buat bedengan-bedengan selebar 100-120 cm, panjang disesuaikan dengan kondisi lahan, tinggi 30-40 cm, dan jarak antar bedengan 60-80 cm.
Ø  Tearkan pupuk kandang yang telah matang dan halus sebanyak 2 kg/m2 luas bedengan, kemudian campurkan merata dengan lapisan tanah atas.
Ø  Rapikan dan ratakan bedengan dengan alat bantu papan atau cangkul.
Ø  Pasang tiang-tiang dari bilah bambu atau kayu pada sisi bedengan sebelah timur setinggi 100-150 cm, sedangkan di sisi barat setinggi 75-100 cm.
Ø  Pasang palang-palang melintang untuk menghubungkan tiang yang satu dengan tiang yang lainnya.
Ø  Pasang atap persemaian dari bahan dedaunan kering atau lembaran plastik bening.
                   Penyemaian biji
                        Hal-hal yang perlu dilakukan dalam penyemaian biji, antara lain:
Ø  Rendam biji jambu air dalam air hangat kuku pada suhu 55o C selama 15 menit.
Ø  Semaikan biji jambu air dengan jarak antar biji 10 x 15 cm sedalam 0,5-1 cm.
Ø  Siram media persemaian dengan air bersih hingga cukup basah, lalu permukaan bedengan ditutup dengan karung goni basah selama beberapa waktu hingga biji jambu air berkecambah.
Pemeliharaan bibit
     Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan dalam pemeliharaan bibit jambu air adalah:
Ø  Lakukan penyiraman secara kontinyu untuk mempertahankan kelembaban tanah.
Ø  Pupuk bibit jambu air dengan pupuk Urea atau ZA sebanyak 10-20 gram yang dilarutkan dalam 10 liter air kemudian disiramkan pada media tanam setiap 1 sampai 3 bulan sekali.
Ø  Siangi rumput-rumput liar yang tumbuh di sekitar bedengan persemaian.
Ø  Lakukan penyemprotan dengan pestisida bila ditemukan serangan hama dan penyakit yang cukup serius.
Ø  Rawat bibit tanaman jambu air agar tumbuh subur hingga umur 8 bulan sampai 10 bulan
                   Bibit okulasi
     Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk memproduksi bibit okulasi,antara lain:
Ø  Siapkan alat dan bahan yang terdiri dari: batang bawah berumur 8-10 bulan, pisau okulasi, tali rafia atau lembaran plastik, mata entres dari pohon induk yang produktif dan varietas unggul.
Ø  Sayat batang bawah pada ketinggian 10-15 cm dari permukaan tanah. Ukuran sayatan melintang 1-1,5 cm dan arah membujur 2-3 cm, kemudian sayatan ditarik kebawah hingga menyerupai bentuk lidah.
Ø  Potong setangah bagian lidah, kemudian lekatkan kembali pada batang semula.
Ø  Sayat mata cabang entres dari bawah ke atas berukuran sama dengan sayatan batang bawah, lalu lepaskan bagian kayunya.
Ø  Tempelkan mata entres pada celah sayatan batang bawah hingga pas benar.
Ø  Balut hasil okulasi dengan tali rafia atau lembaran plastik mulai dari bawah dan berakhir di bawah lagi.
Ø  Lakukan pengokulasian pada bagian batang bawah lain bila menghendaki beberapa jenis jambu air pada satu batang bawah, misalnya mata entres jambu air varietas lilin dengan cincalo.
Ø  Periksa hasil okulasi pada umur 10-15 hari setelah penyambungan.
Ø  Potong pucuk batang bawah tepat di atas bidang tempelan secara bertahap.
Ø  Pupuk bibit jambu air hasil okulasi dengan pupuk ZA atau Urea ditambah TSP dan KCL dengan perbandingan 2 : 1 : 1 sebanyak 10-30 gram dilarutkan dalam 10 liter air, kemudian disiramkan pada media.
Ø  Setelah berumur 3 bulan, pindahkan bibit jambu air hasil okulasi dari persemaian ke kebun atau ke pot.
Bibit cangkok
     Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk memproduksi bibit cangkok tanaman jambu air, antara lain:
Ø  Siapkan alat dan bahan terdiri dari: pisau tajam, pembalut, tali pembalut, media berupa campuran tanah dengan pupuk kandang ( 1 : 1), cabang dari pohon induk yang cukup umur.
Ø  Pilih cabang yang ukurannya tidak terlalu besar, perttumbuhan subur, lurus, dan tidak terlalu tua.
Ø  Sayat bagian pangkal cabang terpilih secara melingkar dengan jarak antar keratan 3-5 cm.
Ø  Kelupas kulit bidang sayatan, kemudian kerok kambiumnya hingga kering.
Ø  Ikatkan pembalut di bagian pangkal cabang pencangkokan.
Ø  Tutup bagian luka cabang dengan media setebal 5-6 cm, lalu balut dengan sabut kelapa atau lembaran plastik.
Ø  Ikat pembalut cangkokan di bagian atas bidang cangkokan.
Ø  Biarkan bibit cangkokan tumbuh selama 1,5 sampai 3,5 bulan hingga muncul akarnya.
Ø  Potong pangkal cabang tempat bidang cangkokan.
Ø  Siapkan polybag atau keranjang yang berukuran cukup besar, kemudian isi dengan media tanam berupacampuran tanah dengan pupuk kandang dengan perbandingan  1 : 1 atau  2 : 1.
Ø  Pindahkan bibit cangkok ke keranjang, dan buang sebagian daun dan rantingnya.
Ø  Pelihara bibit cangkok di tempat pendederan selama ± 1 bulan agar bibit cukup kuat dan telah bertunas.


e.       Menanam jambu air dalam pot
      Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyiapan pot untuk tabulampot adalah:
*     Ukuran pot harus disesuaikan dan proporsional dengan ukuran tanaman jambu air.
*     Bidang pot atau wadah tanam harus cukup untuk menampung media dan perakaran tanaman dalam jumlah yang memadai.
*     Dasar pot memiliki lubang-lubang kecil untuk pembuangan air yang berlebihan.
*     Dasar pot sebaiknya berkaki agar tidak kontak langsung dengan tanah kebun.
Penyiapan media tanam
      Beberapa alternatif media tanam untuk tabulampot, adalah sebagai berikut:
*     Campuran tanah subur dan pupuk kandang yang telah matang dengan perbandingan 1 : 1.
*     Campuran tanah subur, pasir, dan pupuk kandang yang telah matang dengan perbandingan 1 : 1 : 1.
*     Campuran tanah subur, sekam padi, dan pupuk kandang yang matang dengan perbandingan 1 : 1 : 1.
*     Campuran tanah dengan humus atau kompos dengan perbandingan 1 : 1 atau 1 : 2.
*     Campuran tanah subur dan pupuk organik Super TW plus dengan perbandingan 5 : 1.
                   Pengisian media tanam ke dalam pot
                        Tata laksana pengisian media tanam ke dalam pot adalah sebagai berikut:
*     Periksa bagian dasar pot, apakah sudah dilubangi.
*     Isikan selapis pecahan batu bata merah atau genting pada bagian dasar pot.
*     Masukkan selapis serasah atau ijuk di atas pecahan batu bata merah.
*     Isikan media tanam berupa campuran bahan-bahan dengan komposisi sesuai pilihan.
*     Ambil keranjang yang berisi bibit tanaman jambu air, lalu media disiram hingga cukup basah.
*     Keluarkan bibit jambu air dalam keranjang bersama akar dan medianya secara utuh.
*     Potong sebagian akar yang berlebihan, dan sisakan minimal sepanjang 25 cm.
*     Tanamkan bibit jambu air tepat di tengah-tengah.
*     Penuhi pot dengan media tanam sambil memadatkannya pada bagian pangkal batang tanaman jambu air.
*     Siram media tanam dalam pot dengan air bersih hingga cukup basah.
*     Simpan tabulampot di tempat yang teduh dan lembab, selama beberapa waktu hingga bertunas, dan tumbuh kokoh.
                   Pemeliharaan tanaman
-        Penyiraman
-        Penggemburan
-        Pemupukan
-        Pembentukan pohon
-        Pengendalian hama dan penyakit
-        Pergantian media dan pot

f.       Pamenan jambu air dalam pot
Ciri-ciri buah jambu air yang siap dipanen:
*     Ukuran buah sudah besar.
*     Struktur daging buah empuk.
*     Warna kulit buah berubah menjadi kemerahan, hal ini tergantung varietasnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan setelah pemetikan buah:
*     Kumpulkan buah di tempat yang strategis, teduh, dan nyaman.
*     Pilih dan pisahkan buah yang bagus dengan yang rusak.
*     Cuci buah jambu air dalam air mengalir. Lakukan pencucian hingga benar-benar bersih.
*     Tiriskan buah dalam tampah atau keranjang buah di tempat yang teduh.
*     Simpan buah jambu air di ruang yang dingin.
4.      Komentar terhadap isi buku
Buku ini sangat baik dibaca oleh siapa saja, karena buku ini memberi petunjuk yang praktis untuk menanam dan membudidayakan tanaman jambu air dalam pot. Dengan menanam jambu air dalam pot, seseorang akan memperoleh nilai lebih yaitu:
·      Cepat berbuah.
·      Mempunyai nilai estetika yang tinggi.
·      Dapat menggunakan lahan yang sempit dan terbatas.